Saturday 8 June 2013

Bersyukur atas apa yang kita miliki

Hari ini aku menonton sebuah drama di DaAi TV yang sangat inspiratif. Ketika seorang pria dengan karir yang cerah mengalami suatu kecelakaan dan ia harus rela duduk di kursi roda selamanya. Ia sangat frustasi dan ingin bunuh diri, tanpa memikirkan keluarganya lagi. Anak dan istrinya sudah tidak ia hiraukan lagi, padahal istrinya sangat mensupport dirinya.

Ia diajak menemui seorang pelukis yang sudah tidak memiliki kedua tangannya lagi. Pelukis tersebut bercerita bahwa dahulu teman-teman ibunya berkata, mengapa kamu menolong anak itu, lebih baik dia meninggal saja karena ia sudah tidak punya tangan lagi, mau jadi apa dia nanti. Namun, ibunya berkata, aku tidak akan membiarkan ia meninggal selama ia masih bisa memanggil saya ibu. Begitu besar kasih ibunya kepadanya, karena itu pelukis tersebut tidak pernah berpikir untuk sedih atau ingin bunuh diri. Bahkan, setelah kehilangan kedua tangannya sekalipun, ia tetap bisa berkarya dengan menggunakan mulut dan kakinya.

Pria tersebut akhirnya sadar atas apa yang terjadi pada dirinya, dan merasa menyesal karena menyia-nyiakan kasih dari anak dan istrinya. Ia sekarang berpikir untuk mencoba apa yang bisa ia lakukan untuk keluarganya.

Manusia seringkali tidak bersyukur atas apa yang dimilikinya sekarang dan menyesal ketika kehilangannya.